Postingan

Mengembangkan Budaya Lalu dengan Budaya Sekarang

Gambar
   barangkali masih sedikit dari banyak  musisi tanah air yang tertarik untuk mengembangan produk kebudayaan dalam negeri sebagai sebuah karya yang menjadi ngetren dan relevan dengan konteks zaman yang terus mengalapi perubahan dan perkembangan yang sangat cepat. ironis, jika hal semacam ini tidak ada sama sekali yang menggarapnya. lebih-lebih justru mereka malah lebih tertarik tren budaya yang lahir dan berkembang di luar tradisi nusantara (tradisi lain). maka tidak heran bila kebudayaan di Indonesia khususnya dalam hal ini adalah dalam aspek permusikan terjangkit virus baratisasi atau amerikanisasi yang coraknya cenderung mencerminkan pemberontakan dan kebebasan tanpa landasan spiritial-relegiusitas. Indonesia yang sering juga disebut dengan Nusantara pada dasarnya telah memiliki banyak budaya yang unggul. bahkan dalam Indonesia banyak sekali kebudayaan yang tumbuh subur. hal ini terjadi atas banyaknya keragaman yang terdapat di Indonesia. untuk itu, kiranya...

Keteladan Laku Sufistik Syaikh Mutamakkin Dalam Teks Pakem Kajen

Gambar
Syaikh Mutamakkin merupakan salah satu ulama penyebar Islam di Jawa yang cukup kontrovesial semasa hidupnya. Dalam serat cebolek ia digambarkan memiliki paham wahdatul wujud yang mengesampingkan adanya syariat. Tingkat kontroversial Syaikh Mutamakkin hampir sama dengan Syaikh Siti Jenar, Sunan Panggung, dan Syaik Among Raga yang mewakili kecenderungan religi-intelektual sebagai Islam esoteris pengembang tasawuf falsafi yang sering berhadapan dengan para ulama syariat yang mewakili Islam eksoteris pengembang tasawuf sunni.(hal. 1) Syaikh Mutamakkin diperkirakan lahir pada tahun 1645 M, abad ke-17 di desa Cebolek, Tuban Jawa Timur, yang saat ini berubah menjadi desa Winong. Hal ini juga yang menjadi salah satu sebab ia dikenal juga sebagai Mbah Mbolek. Sementara untuk nama al-Mutamakkin sebenarnya merupakan gelar yang diperoleh setelah kepulangannya dari rihlah ilmu di Timur Tengah. (hal. 61) Adapun kata al-Mutamakkin ini berasal dari bahasa arab yang artinya orang yang m...

PONDOK PESANTREN AL-ROUDLOH

Berawal dari keresahan KH. Asnawi Rohmat melihat pemuda Kajen kebanyakan hanya membuang waktunya dengan bermain-main dan kesia-siaan, semantara kajen sendiri tempat belajarnya para santri yang merupakan dari berbagai penjuru datang dan belajar di Desa Kajen. Akhirnya KH. Asnawi Rohmat berinisiatif untuk mengundang dan mengumpulkan para pemuda Kajen yang memiliki banyak waktu terbuang tersebut, supaya mau belajar sebagaimana para santri yanga ada di Desa Kajen dari berbagai daerah itu. Ajakan KH. Asnawi Rohmat kepada para pemuda Kajen akhirnya pun menuai hasil yang positif dengan terbentuknya kegiatan-kegitan pengajian para pemuda Kajen di rumah KH. Asnawi Rohmat secara rutin dalam tiap harinya. berawal dari pengajian itu, suatu ketika terdapat seorang anak dari luar desa kajen yang dititipkan kepada Kiai Asnawi untuk nyantri kepadanya. oleh sebab santri yang baru satu, anak tadi pun diperlakukan sebagaimana anaknya sendiri. dan pada waktu itu juga belum ada sama sekali bangun...

22 Oktober Bagi Santri Kajen

Dewasa ini, kata "SANTRI" telah tidak asing lagi bagi warga indonesia. sejak Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama JOKOWI menjadi orang nomor satu, menduduki kursi kepemimpinan pemerintahan sebagai presiden tanah air tercinta republik Indonesia, sejarah panjang perjuangan kalangan santri dalam masa perebutan kemerdekaan mapun pasca kemerdeaan NKRI telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Republik Indonesia dengan diperingatinya "Hari Santri Nasional" pada tangga 22 oktober. Kalangan santri pun menyambutkan dengan antusias penuh kebahagiaan atas penghargaan pemerintah itu yang dulunya telah lama diabaikan. Hingar-bingar kebahagiaan itu pun sampai di sebuah desa yang ukuranya wilayahnya kecil, hanya sekitar 6-7 hektar meter persegi. Namun di dalamnya banyak berdiri Gedung Pondok Pesantren dan Bangunan gedung Sekolah mulai dari tingkat TK hingga Aliyah (SMA sederajat) yang sudah barang tentu terpadati oleh beribu-ribu santri dari berbagai penjuru. ...