22 Oktober Bagi Santri Kajen


Dewasa ini, kata "SANTRI" telah tidak asing lagi bagi warga indonesia. sejak Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama JOKOWI menjadi orang nomor satu, menduduki kursi kepemimpinan pemerintahan sebagai presiden tanah air tercinta republik Indonesia, sejarah panjang perjuangan kalangan santri dalam masa perebutan kemerdekaan mapun pasca kemerdeaan NKRI telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Republik Indonesia dengan diperingatinya "Hari Santri Nasional" pada tangga 22 oktober. Kalangan santri pun menyambutkan dengan antusias penuh kebahagiaan atas penghargaan pemerintah itu yang dulunya telah lama diabaikan.
Hingar-bingar kebahagiaan itu pun sampai di sebuah desa yang ukuranya wilayahnya kecil, hanya sekitar 6-7 hektar meter persegi. Namun di dalamnya banyak berdiri Gedung Pondok Pesantren dan Bangunan gedung Sekolah mulai dari tingkat TK hingga Aliyah (SMA sederajat) yang sudah barang tentu terpadati oleh beribu-ribu santri dari berbagai penjuru.
Kegembiraan atas dijadikannya 22 oktober sebagai Hari Santri Nasional itu sebagaimana santri-santri di banyak tempak. Santri Kajen juga senantiasa memperingatinya dengan beberapa kegiatan. Ada yang dengan memperingati dengan pembacaan khatmil qur’an dan tahlil sebagaimana tradisi yang berkembang di Pesantren, yang tentunya sebagai wujud ungkapan syukur dan untuk mendo’akan para pejuang dari kalangan pesantren maupun do’a untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dengan peradaban yang tinggi.
Selain peringatan yang berupa ritual keagamaan itu, santri Kajen pun memperingatinya dengan bebrapa kegiatan lain seperti jalan santai serentak bagi seluruh santri Kajen dari puluhan pondok pesantren yang terdapat di desa Kajen. Ada juga yang memperingatinya dengan panjat pingan dengan berbagai macam lomba seperti lomba azdan, baca al-Qur’an, serta balap karung, dll. Yah, begitulah sedikit gambaran Santri Kajen ketika tiba Hari Santri Nasional.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PONDOK PESANTREN AL-ROUDLOH

Keteladan Laku Sufistik Syaikh Mutamakkin Dalam Teks Pakem Kajen